Kamis, 31 Maret 2011

Pelindo III Sampaikan Bantuan Rp 33 Juta Kepada Korban Merapi

SURABAYA - Korban bencana letusan gunung merapi masih mengundang simpati. Bantuan dari masyarakat masih saja berdatangan, termasuk dari Surabaya. Hari Sabtu (12/3/2011) pukul 16.00 WIB, akan diadakan penyerahan bantuan kemanusiaan korban bencana alam gunung merapi oleh pihak Manajemen dan Serikat Pegawai Pelabuhan Indonesia III melalui PKPU Surabaya senilai Rp 33.364.000.

Bantuan ini akan didistribusikan dalam bentuk program pemberdayaan ekonomi untuk korban letusan gunung merapi. Penyerahan bantuan ini dilangsungkan di kawasan Cangkringan, tempat program pemberdayaan batako dari pasir vulkanik Merapi, Yogyakarta.

Acara ini dihadiri dua orang dari pihak Pelindo cabang Tanjung Perak, Masis dan Fitri Kamaludin, sedang dari PKPU, diwakili Kepala Bidang Pendayagunaan PKPU Surabaya, Azwar Anas dan Koordinator CSR Management, Ika Tri Wilujeng. (PKPU/Tri Yustisia/Surabaya)

Banjir Bandang di Tangse Pidie Aceh

ACEH - Saat dunia dikejutkan berita peristiwa gempa dan tsunami yang melanda Jepang, banjir bandang juga melanda beberapa desa di Tangse, Pidie, Nangroe Aceh Darussalam pada Jumat (11/3/2011) pukul 19.00 WIB. Wilayah yang paling parah berada di 4 desa yaitu Peunalom I, Peunalom II, Layan dan sebagian Pulo Baro dan Blang Dalam.

Banjir juga telah mengakibatkan 160 lebih rumah dan ruko hilang total disapu banjir, lebih dari 100 rumah rusak. Menurut relawan PKPU di Pidie Darul, Irfan, mengatakan korban jiwa sudah mencapai 20 orang tewas dengan jumlah korban yang belum ditemukan mencapai puluhan orang.

Transportasi menuju lokasi terparah putus total akibat banjir bandang tersebut, dan ada sekitar 1300 jiwa yang terisolir membutuhkan pertolongan segera. Mengingat besarnya skala bencana yang terjadi, PKPU Aceh menurunkan tim rescue dan tim medis untuk segera melakukan aksi tanggap bencana.

Untuk informasi dan bantuan dapat menghubungi Wayir Nuri, Kabid Pendayagunaan PKPU Aceh 081360423478 atau Jumarsono 081362771681. Bantuan dapat disalurkan melalui BSM a.n PKPU Aceh rek: 100373953. (PKPU/Jumarsono/Aceh)

Gempa Jepang, PKPU Siagakan Tim Bantuan

JAKARTA - Gempa bumi kembali mengguncang Jepang, Jumat siang (11/3/2011). Gempa berkekuatan 8,9 pada Skala Richter (SR) ini juga memicu tsunami yang menghantam banyak kendaraan dan sejumlah bangunan di pesisir timur laut Jepang, yang dekat dengan episentrum.

Merespon gempa dan tsunami hebat di Jepang ini, Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU langsung bersiaga mengirimkan tim bantuan. Direktur Pendayagunaan PKPU Tomy Hendrajati mengatakan “PKPU sebagai lembaga yang terdaftar di ECOSOC PBB telah melakukan penjajagan untuk mengirimkan tim bantuan.

“Koordinasi intensif dengan PKPU perwakilan Jepang terus dilakukan untuk memantau perkembangan yang ada,” kata Tomy di Jakarta, Jumat malam. Selain itu, lanjut Tomy, PKPU juga berencana melakukan koordinasi dengan pihak kedutaan besar Jepang untuk Indonesia di Jakarta serta UN OCHA untuk mengetahui rencana-rencana yang akan dilakukan guna meringankan beban para korban gempa dan tsunami tersebut.

Menurut keterangan pers yang disampaikan Perdana Menteri Jepang, hingga Jumat malam, sedikitnya dilaporkan lebih dari 300 korban ditemukan di Kota Sendai, ratusan penumpang kereta hilang di Kyodo serta ratusan orang luka-luka.

Kota Sendai terletak di Pulau Honshu yang paling dekat dengan pusat gempa. Kota ini mengalami kerusakan paling parah karena tsunami. PKPU mengajak para dermawan, donatur dan masyarakat berbagi kepedulian untuk sesama. (PKPU/Acep)

Penyuluhan dan Praktek PHBS di MI NU Bidayatul Hidayah Kudus


KUDUS - Dukuh Kambangan, Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus merupakan wilayah paling ujung Kabupaten Kudus, berbatasan dengan Kabupaten Jepara disisi utara sebelah barat, berjarak sekitar 20 km dari pusat kota.

Dengan membawa satu armada, Selasa (8/3/2011) rombongan PKPU KCP Kudus menerobos, menembus terjalnya lereng Muria mengikuti lekukan jalan berkelok, turunan terjal dan tanjakan tajam menuju daerah yang dikelilingi bukit dan berhawa sejuk, menjadi lokasi digelarnya kegiatan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) PKPU di MI NU Bidayatul Hidayah.

Setelah melewati beberapa kilometer jalan sempit bertepi jurang dalam, karena hanya bisa dilalui satu mobil, akhirnya tiba di ujung aspal. Setibanya di lokasi, tim KCP PKPU disambut antusias para murid madrasah dan guru. Tak lama berselang datang juga rombongan dari tim Puskesmas Gondosari sebanyak tujuh orang. Mereka akan bekerjasama dengan tim PKPU KCP Kudus yang datang menggunakan ambulance dan komandani oleh H. Totok AS.

Lokasi ini dipilih, karena daerah terpencil dan punya pemahaman tentang hidup bersih yang masih kurang seperti yang disarankan pihak Puskesmas. Penduduk disini rata-rata berprofesi petani, dengan jumlah penduduk sekitar 1000 kepala keluarga, terbagi dalam 2 Rukun Warga.

Acara diawali sambutan dari Kepala Camat Gebog, Djati Sholehah yang diwakili Ahsinanto. Setelah dapat penjelasan tentang menggosok gigi, mencuci tangan dan membuang sampah yang benar, para siswa yang berjumlah 100 dari kelas 1-6 ini langsung praktek di depan. “Siapa yang berani praktek gosok gigi di depan untuk contoh teman-temannya?” tanya dokter gigi yang memandu acara ini kepada siswa siswi.

Di akhir acara, Kepala PKPU KCP Kudus, Saebani, memberikan bantuan alat secara simbolis berupa timbangan badan, tempat sampah, tempat cuci air, tempat sabun, dan tempat tissu kepada Kepala MI NU Bidayatul Hidayah, Suyudi. “Saya berharap agar bantuan yang kecil ini bisa bermanfaat besar, karena itu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ini dapat kita tularkan kepada keluarga, lingkungan dan masyarakat,” tutur Saebani.

Sebelum acara ditutup, para siswa mendapatkan bingkisan makanan kecil khas Kudus dari PT Mubarok Food sebagai bentuk penghargaan atas antusiasme siswa siswi mengikuti acara ini. “Jarang-jarang ada acara seperti ini kak. Saya berharap agar acara serupa bisa diselenggarakan lagi disini,” pintanya. (PKPU/Defi A/Kudus)

PKPU Optimalkan Program Produk Unggulan Desa

JAKARTA - Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU, terus mengoptimalkan program pemberdayaan ekonomi, ‘One Village One Product’ (OVOP) atau satu desa satu produk unggulan. Program OVOP dikembangkan untuk menggenjot produksi dan kualitas produk yang dihasilkan di setiap desa sesuai keunggulannya masing-masing.

Program OVOP yang diadopsi dari program agribisnis Jepang ini, berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai potensi unggulan masing-masing yang ada di setiap desa, sehingga dengan cara demikian masyarakat di setiap desa akan lebih berkonsentrasi menghasilkan produk unggulannya.

Penanggung jawab program OVOP PKPU Nurzaman mengatakan “Program ini untuk membantu mengembangkan kemampuan masyarakat desa pada produk tertentu dan meningkatkan ekonomi pedesaan melalui peningkatan pendapatan masyarakat akar rumput”.

“One Village One Product (OVOP) adalah pendekatan pengembangan potensi daerah di satu wilayah untuk menghasilkan satu produk kelas global yang unik khas daerah dengan memanfatkan sumber daya local,” kata Nurzaman.

Program OVOP ini, kata Nurzaman, terus dikembangkan PKPU melalui program pendampingan dengan pola OVOP dan ditargetkan kapasitas dan daya saing usaha mikro bisa berkembang dan pada akhirnya bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak. “Saat ini, program OVOP telah berjalan di beberapa daerah seperti Depok, Banten, Bandung dan Surabaya (Banyuwangi) dan akan terus dikembangkan di daerah lainnya,” lanjut Nurzaman.

“Melalui program pelatihan dan pendampingan, dilakukan secara menyeluruh mulai dari pendidikan kewirausahaan, proses produksi, manajemen keuangan, pegemasan produk, inovasi dan pemasarannya agar OVOP itu bisa menjadi permodelan termasuk pendampingan dan pengawasan,” ungkap Nurzaman.

Untuk informasi program OVOP (One Village One Product) yang telah dilakukan PKPU, dapat menghubungi Nurzaman di nomor 087884297018. Untuk informasi kerjasama CSR, kontak Manajer CSR Manajemen Aan Suherlan (Hp. 081322285471) atau Direktur Penghimpunan PKPU Wildhan Dewayana (Hp. 0811890043). (PKPU/Mareno/Acep/Jabodetabek)